EVAL JILID 1: Perkara Pengaduan dan Kesepakatan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kelas selesai jam 15.20 dan sekarang masih jam 15.00 tapi kakak-kakak panitia udah diri di depan kelas, iya soalnya sepatu mereka keliatan.
Anak kelas udah mulai lirik-lirikan dan pastinya ketar-ketir, bayangin aja kalo gini caranya ya ga ada yang bisa cabut.
Akhirnya kelas selesai dan baru banget Dosen keluar Panitia udah langsung masuk ke kelas. Skakmat.
“Beresin barang-barang kalian dan keluar ikutin Wooseok. Cepet ya dek” Jinhyuk
“Iya Kak”
Semua mahasiswa keluar satu-satu dan jalan di belakang wooseok, ternyata mereka dibawa ke depan lift dekat kelas karena space kosong yang sangat luas.
“Duduk perkelompok ya dek” Jinhyuk kembali bersuara sambil melihat ke arah mahasiswa baru.
“Iya kak”
Seungmin mengangkat tangannya “Kak maaf saya Seungmin izin bertanya”
“Iya kenapa?”
“Untuk mahasiswa baru sangat baru di mana ya kak? kan kami belum memiliki kelompok”
“Ah iya, untuk mabasaba silahkan buat kelompok baru.” Jelas Jinhyuk
“Terima kasih kak.”
“Iya sama-sama”
“Duduk semuanya”
“Baik kak, terima kasih kak”
Hening
Beberapa mahasiswa menundukkan kepalanya karena tidak berani melihat ke arah komdis yang sekarang berdiri di hadapan mereka.
“Kalian tau kenapa kalian dikumpulin lagi?” Tanya Jinhyuk
Lagi-lagi hening
“Jawab dek!” Teriak Nessy
“Jangan nunduk! emang yang lagi ngomong itu di lantai?” Tanya Jinhyuk dengan nada sinis. “Oh iya, buku ungu kalian oper ke depan sekarang” Lanjut Jinhyuk
“Baik Kak”
Jinhyuk melirik ke mahasiswa baru yang berada di hadapannya, “Dek, selama ini fakultas Psikologi terkenal paling ramah. Kenapa? Karena setiap ketemu kakak tingkat atau dosen pasti selalu sapa trus senyum dan paling penting sopan dek. Trus sekarang mau kalian ilangin gitu aja?“
Hening
“Banyak banget yang ngadu ke kita terkhusus saya karena mereka tau kalau saya ketua kedisiplinan, malu dek. Yang negor kita bukan mahasiswa-mahasiswa biasa juga tapi ketua BEM univ, ketua bem fakultas, ketua senat dan banyak lagi. Bisa bayangin malunya kita ga dek”
1 detik
2 detik
5 detik
“Kalian paham ga sih?”
“Paham Kak”
“Kalau paham kenapa ga dilakuin 5S nya dek?”
“Maaf kak”
“Kalau mau bikin malu jangan di sini lah” Kali ini Wooseok yang berbicara. “Jangan sombong-sombong dek sampai ga mau salam atau sopan ke yang lain. Merasa sekaya apa sih kalian sampai sombong gitu?” Lanjut Wooseok
“Ga usah deh orang lain, saya sendiri ngalamin dek. Saya udah liat kalian dari jauh dan berharap kalian sapa, tapi pas udah deket saya dilewatin gitu aja. Pernah juga saya yang duluan sapa kalian. Pantes dek yang lebih tua lebih dulu sapa yang lebih muda?” Tanya Jinhyuk
“Maaf Kak”
“Saya ga butuh maaf, saya cuma mau kalian berubah”
“Iya Kak”
“Jangan iya-iya aja dek!” Teriak Nessy
“Maaf kak”
“Selain 5S kita mau bahas pakaian kalian, perjanjiannya gimana sih dek? Ada yang masih inget ga?” Tanya Jinhyuk
Ryujin mengangkat tangannya
“Iya kamu”
“Nama saya Shin Ryujin izin menjawab kak. Untuk perempuan ketentuannya adalah kemeja panjang warna gelap, rok hitam, sepatu flat shoes hitam, jika menggunakan kerudung harus berwarna gelap dan bukan bahan bergo lalu tidak boleh di sampir kerudungnya, dan tidak boleh menggunakan make up yang menor atau berlebihan. Sedangkan untuk laki-laki menggunakan kemeja panjang warna gelap, celana panjang hitam, sepatu pantofel hitam, dan kemeja di masukkan”
“Oke, ada lagi?”
“Sudah Kak”
“Masih kurang, terima kasih Ryujin.”
“ada yang ingin menambahkan?”
Eunbi mengangkat tangannya, “Saya Kak”
“Iya, silahkan.”
“Nama Saya kwon Eunbi izin menjawab kak. Name tag dan pin kak. Name tag dan pin digunakan atas bawah di bagian kantong kemeja atau dada sebelah kiri.”
“Benar, terima kasih Eunbi”
“Menurut kalian, kalian sudah benar belum pakaiannya?” Tanya Jinhyuk
“Sudah Kak”
“Sudah? Tapi dari minggu kemarin saya lihat masih banyak yang menggunakan kemeja warna terang bahkan bukan bentuk kemeja dan tidak menggunakan rok berwarna hitam.” Jelas Jinhyuk
“Kalian malu dek pakai baju psd-an gitu? Atau gerah? Atau ngerasa ga modis? Coba liat fakultas lain dek, mereka masih pakai baju putih hitam. Kalian mah udah enak setidaknya ya kan?” Tambah Nessy
“Kayaknya salah ga sih hyuk ngebaikin mereka?” Saut Seungyoun
“Butuh di kasarin kali ya biar bisa paham” Lanjut Byungchan
Seungyoun tertawa mendengar yang dibicarakan temannya, “Padahal dulu kita-kita lebih parah dari mereka ospeknya, bahkan pake baju item putih selama satu semester. Mereka mah udah enak sekarang udah ga pake baju putih item, setidaknya udah bisa ganti-ganti baju”
“Udah-udah, untuk perempuan silahkan liat Nessy dan laki-laki bisa liat Eunsang, pakaian yang benar seperti ini. Tolong gunakan pakaian sesuai aturan. Kemeja dua warna seperti yang digunakan Sihun dan warna jeans atau denim seperti yang digunakan oleh Yujin juga tidak diperbolehkan. Ada yang ingin ditanyakan?“
“Tidak Kak”
“Jangan sampai salah lagi dek” Jelas Jinhyuk
“Maaf hyuk izin motong sebentar ya. Adik-adik, kalau masih ada yang salah lagi tidak apa-apa kan kalau saya foto kamu depan muka kalian? Saya izin dulu kok, tapi paling kamu yang malu” Kali ini yang berbicara adalah Doyeon, Ketua BPM.
“Iya Kak”
“Oke kalau gitu, lanjut hyuk”
Jinhyuk mengangguk lalu kembali menatap mahasiswa baru, “ Salah satu kesepakatan soal berpakaian itu name tag sama pin kan? Kok banyak banget sih yang saya liat tidak menggunakan pin dan name tag ketika masih dilingkungan kampus?”
“Kalian pikir pakai pin dan name tag hanya saat kuliah saja atau hanya disekitas fakultas saja? Bukan dek. Selama kalian di wilayah kampus tuh kalian harus wajib menggunakan pin dan name tag, jangan main dilepas aja.” Lanjut Nessy
Kali ini Wooseok yang bersuara, “Gini deh, ada yang merasa pernah melepas pin dan name tag atau salah satunya ga?“
Tidak ada yang mengangkat tangan atau menjawab pertanyaan dari Wooseok.
“Ga ada yang ngerasa? Kita punya catetannya loh dek siapa aja yang tidak memakai pin dan name tag.” Lanjut Wooseok
Mendengar itu satu persatu mahasiswa baru mulai mengangkat tangannya, total ada 44 orang yang mengangkat tangan.
Jinhyuk yang melihat itu langsung melihat ke list nama-nama yang sudah ia catat dan memeriksa apakah sudah sesuai denga listnya. Setelah selesai ia melihat kembali ke arah mahasiswa baru.
“Banyak kan ternyata, tapi belum semua. Masih ada yang belum ngaku, malah yang ga saya catet ikut angkat tangan. Oke boleh turunin tangannya, makasih ya yang udah ngaku kalau salah.” Jelas Jinhyuk
“Saya mau tanya deh, alasan kalian tidak menggunakan name tag dan pin tuh kenapa? Malu?“
Wonjin mengangkat tangannya.
“Iya kamu silahkan”
“Nama Saya Ham Wonjin izin menjawab kak, saya setiap pagi memasukkan pinnya ke dalam kantong kemeja lalu memakainya ketika sudah sampai di kampus karena takut jatuh kak ketika saya mengendarai motor.“
Sejeong maju ke depan, “Sorry ikut nimbrung, tapi kan name tag sama pinnya itu ada penitinya gitu ya kan. Kayaknya ga akan jatoh ga sih, tapi makasih jawabannya Wonjin, ga masalah kok asal lain kali pas masuk daerah kampus udah di pake ya.“
“Baik Kak.”
“Ada lagi yang lain?”
Eunbi mengangkat tangannya.
“Aku ga mau kamu lagi, kan angkatan kalian banyak ya kok yang jawab itu-itu terus sih?” Eunha yang dari awal hanya diam akhirnya mengangkat suaranya.
“Baik Kak”
“Mana yang lain? Aku tunjuk aja kali ya?” Tanya Eunha lalu melihat ke arah Jinhyuk, “Boleh kan Hyuk?”
“Silahkan, kan lo ketua pelaksananya.“
Setelah mendapat persetujuan, Eunha lalu mengedarkan pandangannya lalu menunjuk satu orang, “Aku mau kamu yang jawab, siapa namanya?”
“Aku Kak?”
“Iya kamu, tadi angkat tangan lepas name tag sama pin kan?”
“Iya kak, Nama saya Bebby Prisilla kak. Alasannya, Saya kira setelah selesai kelas sudah bisa di lepas kak, Saya ga tau kalau ternyata selama masih di dalam kampus wajib menggunakan pin dan name tag.”
Diem, semua orang diem bahkan kakak-kakaknya juga diem.
“Harusnya kalian paham kan tanpa harus di kasih tau? Kan kalian Mahasiswa.” Akhirnya Sejeong yang mengangkat suara.
“Iya kak, Maaf.“
“Oke, makasih prisilla”
“Sama-sama Kak”
“Oke, mulai sekarang di tegaskan kalau wajib menggunakan name tag dan pin sampai waktu yang tidak ditentukan. Jangan ada protes dan lainnnya. Saya harap kalian paham.” Jelas Jinhyuk
“Kakak-kakak, sudah selesai belum periksa buku adik-adiknya?” Tanya Jinhyuk ke arah Kakak-kakak BPM yang sedang memeriksa buku ospek.
“Udah Hyuk, ini hasilnya.” Kata Seungwoo sambil jalan ke arah Jinhyuk.
Jinhyuk mengambil kertas yang diberikan oleh Seungwoo lalu memeriksanya. Tatapan Jinhyuk langsung mengarah ke Mahasiswa Baru
“Wah, Saya bingung harus ngomong apalagi. Waktu 2 minggu ga cukup untuk penuhin wawancara dek? Bahkan masih ada yang total wawancaranya itu cuma 6 wawancara, rata-rata kalian malah cuma 10 wawancara. Total keseluruhan sebenernya berapa sih dek?”
Minju mengangkat tangannya. “Saya Kim Minju, izin menjawab kak. Total wawancara ada 25 wawancara Kak.”
“Terus kenapa rata-rata baru 10?”
Hangyul mengangkat tangannya, “Nama Saya Lee Hangyul izin menjawab kak, karena pas istirahat waktunya sebentar kak dan banyak kating yang dimintain wawancara tapi bilang mau makan dulu atau sama yang lain dulu.”
“Saya ga pernah denger atau liat hal itu tuh, lagi pula buktinya ada yang sudah lebih dari 15 wawancara kok di bukunya.” Jelas Wooseok.
“Udah-udah, oke anggep aja yang kamu omongin bener ya. Kenapa ga coba minta lagi dengan baik dan sopan? Siapa tau kakaknya mau ya kan? Makasih atas jawabannya Hangyul” Jelas Jinhyuk.
“Aku mau nambahin ya, kalian kalau mau wawancara jangan cuma di kandang aja. Coba ke lantai yang banyak kating atau ke kelas-kelas kating. Banyak yang bilang ke aku kalau mereka belum di wawancara sama kalian, bahkan ada yang nanya wawancara masih ada atau engga sih kok ga ada yang pernah keliatan. Artinya kalian aja kan yang ga mau ke daerah kating angkatan atas? Jangan cuma wawancarain angkatan 18 aja dek kan angkatan bukan cuma ada angkatan kalian sama 18 aja.” Jelas Eunha.
“Oh iya sama satu lagi, kalau mau wawancara pertanyaannya janga itu-itu terus. Tanya yang lain juga, perihal pembelajaran atau sistem penilaian di mata kuliah atau dosen tertentu juga bisa biar ada manfaatnya di kalian.” Lanjut Eunha.
“Aku mau nambahin ya, wawancara tuh penting banget tau ga buat kalian ke depannya. Manfaat sama ilmu-ilmu dari kakak tingkat kalian tuh bakal berasa serius, kalian akan berterimakasih nanti kalau kalian bener-bener memanfaatkan waktu wawancara untuk nanya hal-hal yang berguna.” Jelas Sejeong.
“Denger kan adik-adik? Karena kesalahan kalian banyak, mau hukuman apa?”
Hening
“Jawab dek!” Teriak Nessy
“Wawancaranya tambah aja ya? Biar kalian kenal siapa kating-kating kalian.“
“Boleh tuh kak, Saya aja belum ada yang wawancarain” Saut Seungyoun sambil tertawa meremehkan.
“Serius belum youn?” Tanya Byungchan
“Belum chan, keren kan? Pada takut kali.” Jawab Seungyoun
“Tuh diwawancarain dek. Jadi ini ditambah aja ya? Masing-masing angkatan mau ditambah berapa?“Tanya Jinhyuk
Prisilla mengangkat tangan, “Nama Saya Beby Prisilla, izin menjawab kan. Tambah 10 aja kak.”
“Oke 10, setuju kan semua?”
Lala mengangkat tangan, “Nama Saya Neralla Jung izin bertanya kak. 10 itu maksudnya gimana kak?”
“Maksudnya perangkatan ditambah 10 atau coba tanya aja ke Prisil”
“Engga gitu hyuk, maksudnya tuh dari total 25 di tambah 10.” Jawab Eunha.
“Iya Kak, maksud Saya yang di jelasin sama Kak Eunha.” Jelas Prisil
“Oh oke. kalau gitu ambil tas kalian dan kalian bisa pulang sekarang. Tolong jangan lupa wawancaranya dipenuhi dan jangan ada yang ngelanggar aturan lagi ya dek. Sekian dari kami. Selamat Sore.” Setelah mengatakan hal tersebut Jinhyuk dan yang lain pergi.